H A L O
Salam sejahtera bagi kita semua.
Hai... hai... hai...
Saya sungguh-sungguh mohon maaf kalau ternyata kalian cuma nyasar ke page ini wkwk
Hidup ini memang kejam, kawan.
Ha
Ha
Hayuk, dilanjutin dulu bacanya sampai selesai, manatau ternyata kita jodoh yang telah Tuhan pisahkan untuk bersatu kembali di pelaminan, eh.
Apasih.
Jadi, para pengunjung yang baik hatinya. Anggap saja blog ini sedekah untuk menghibur kamu-kamu, yakalau terhibur sih :')
Uhm, saya ini memang orangnya nggak rapi banget, ya. Laman ini isinya jadi ngga
Saya sungguh-sungguh mohon maaf kalau ternyata kalian cuma nyasar ke page ini wkwk
Hidup ini memang kejam, kawan.
Ha
Ha
Hayuk, dilanjutin dulu bacanya sampai selesai, manatau ternyata kita jodoh yang telah Tuhan pisahkan untuk bersatu kembali di pelaminan, eh.
Apasih.
Jadi, para pengunjung yang baik hatinya. Anggap saja blog ini sedekah untuk menghibur kamu-kamu, yakalau terhibur sih :')
Uhm, saya ini memang orangnya nggak rapi banget, ya. Laman ini isinya jadi ngga
kesusun rapi apa yang mau disampein. Hai jodoh, datanglah untuk melengkapiku sesegera mungkin.
Oke, kita serius.
Saya Raihan Uliya, orang-orang memanggil saya dengan banyak nama yang entah dari mana asalnya. Sehingga saya memutuskan kamu-kamu semua boleh panggil apa aja asal jangan 'sayang'. Karena nanti saya bisa baper, eh.
Saya kelahiran Aceh Tengah, April 1998. Iya, jamannya Pak Soeharto itu lho. Walau begitu, saya tidak bisa bahasa Gayo, bahasa daerah Aceh Tengah. Hal ini terjadi karena keluarga saya ini bertema nasionalis, jadi bahasa ibu saya itu bahasa Indonesia hehe.
Ayah saya itu Pujakesuma, putra jawa kelahiran sumatera, sedih beud sih wkwk. Kalau Ibu ya sukunya Aceh, beliau asal Aceh Selatan, tapi ngomongnya kadang bahasa Aceh kadang bahasa Jamu. Kesimpulannya ialah saya nggak bisa gunai semua bahasa daerah di Indonesia. Menyedihkan sekali, Oh jodoh datanglah...
Sejujurya, saya nggak hobi nulis, saya cuma bingung kalo di kosan mau ngomong sama siapa. Finalnya, saya lampiaskan di sini sajalah.
Jangan tanya alamat rumah saya. Selain takut diculik, kamu juga gabisa culik saya. Keluarga saya ini cinta sejarah, sebab itu kami hidup nomaden. Jangan tanya.
Ha
ha
Ah, iya.
Sebelumnya, saya berterimakasih kepada kamu-kamu yang sudah mengirimi saya e-mail untuk berkomunikasi dan tanya ini-itu yang kalau saya mulai bales tetiba hidup kalian jadi suram gelap gulita kan haha. Maafkan saya, ya.
Ya, saya ini memang orang jaman, masih suka surat-menyurat lewat e-mail dari pada harus balas chat ha-ha. Tapi sesuai permintaan teman-teman, nanti saya bubuhkan beberapa kontak saya selain e-mail, ya ^^
Terimakasih yang sudah mengirimi saya Bouqet bunga setiap bulan karena suka tulisan saya di sini dan di tempat lain hehe Saya jadi merasa berdosa jarang publish di sini. Nanti saya mulai rajin, ya :)
Sungguh, saya masih belajar dan barangkali jika teman-teman punya kritik dan saran untuk saya seperti biasa bisa sampaikan via komentar atau e-mail ya. Ramenya sih via email karena saya pasti cepet bales, kan?
Well, ayo berteman! Agar saya tahu dan bisa konfirmasi kamu, kirim pesan ke akun saya ya :)
Ig : raihanuliya
Fb : Raihan Uliya
Tw : @sireiren
E-m : raihanuliya@gmail.com
See you soon ^^
Oke, kita serius.
Saya Raihan Uliya, orang-orang memanggil saya dengan banyak nama yang entah dari mana asalnya. Sehingga saya memutuskan kamu-kamu semua boleh panggil apa aja asal jangan 'sayang'. Karena nanti saya bisa baper, eh.
Saya kelahiran Aceh Tengah, April 1998. Iya, jamannya Pak Soeharto itu lho. Walau begitu, saya tidak bisa bahasa Gayo, bahasa daerah Aceh Tengah. Hal ini terjadi karena keluarga saya ini bertema nasionalis, jadi bahasa ibu saya itu bahasa Indonesia hehe.
Ayah saya itu Pujakesuma, putra jawa kelahiran sumatera, sedih beud sih wkwk. Kalau Ibu ya sukunya Aceh, beliau asal Aceh Selatan, tapi ngomongnya kadang bahasa Aceh kadang bahasa Jamu. Kesimpulannya ialah saya nggak bisa gunai semua bahasa daerah di Indonesia. Menyedihkan sekali, Oh jodoh datanglah...
Sejujurya, saya nggak hobi nulis, saya cuma bingung kalo di kosan mau ngomong sama siapa. Finalnya, saya lampiaskan di sini sajalah.
Jangan tanya alamat rumah saya. Selain takut diculik, kamu juga gabisa culik saya. Keluarga saya ini cinta sejarah, sebab itu kami hidup nomaden. Jangan tanya.
Ha
ha
Ah, iya.
Sebelumnya, saya berterimakasih kepada kamu-kamu yang sudah mengirimi saya e-mail untuk berkomunikasi dan tanya ini-itu yang kalau saya mulai bales tetiba hidup kalian jadi suram gelap gulita kan haha. Maafkan saya, ya.
Ya, saya ini memang orang jaman, masih suka surat-menyurat lewat e-mail dari pada harus balas chat ha-ha. Tapi sesuai permintaan teman-teman, nanti saya bubuhkan beberapa kontak saya selain e-mail, ya ^^
Terimakasih yang sudah mengirimi saya Bouqet bunga setiap bulan karena suka tulisan saya di sini dan di tempat lain hehe Saya jadi merasa berdosa jarang publish di sini. Nanti saya mulai rajin, ya :)
Sungguh, saya masih belajar dan barangkali jika teman-teman punya kritik dan saran untuk saya seperti biasa bisa sampaikan via komentar atau e-mail ya. Ramenya sih via email karena saya pasti cepet bales, kan?
Well, ayo berteman! Agar saya tahu dan bisa konfirmasi kamu, kirim pesan ke akun saya ya :)
Ig : raihanuliya
Fb : Raihan Uliya
Tw : @sireiren
E-m : raihanuliya@gmail.com
See you soon ^^
Salam Hangat,
Raihan Uliya
1 komentar:
Bagi pin sama linenya dong hihi..
Cerpennya kece kecee... Nice
Post a Comment
Silahkan :)