Sunday 6 December 2015

Disguise

Halo, minggu :3

Serasa banget ya, akhir-akhir ini jaraaaaang banget ngeposting di blog ini huhu 
Bukan karena banyak tugas sih, yaa lagi sibuk-sibuk nyari kerja aja gitu sambil kuliah, buat nabung juga kan hehe

Kenapa judulku kali ini "Disguise"?

Sebenernya bukan mau cerita atau apa sih, Disguise ini judul lagu yang udah jaduuuul banget, ini tuh soundtrack-nya film Twins? Inget? iya, film jaman-jaman SD dulu tuh, jaman jaman penjajahan, masih imut-imut hoho. Apa banget ya nonton beginian haha. Tapi seru kok film-nya, seru sih buat pecinta drama, eh iya serius draamaaaa banget. Sudah-sudah, bukan itu yang ingin aku tunjukin.

Wednesday 2 December 2015

Anggap saja selingan tengah malam

Aku pujangga sang pelupa 
Sungguh pun rautmu tak lagi hijau dalam gaun yang kujahit tanpa matahari. 
Nafasku membiru, merusak paru
Kau tak pernah tahu, Bung!
Ah, bukan tak pernah, hanya saja aku tak bisa memberi harga pada waktu-waktu emasmu
Andai kau tahu tentang kayu lumut berjamur di belakang diammu
Nanti, jika saja bauku sampai dalam kudukmu, akankah tolehmu harus kubayar jua?
Kalau 'ya', alangkah peluhku bahagia tahu betul kau sebongkah gula
Padahal hendak saja kuseduh kopi yang menikam rasa tiap mili detik jam dinding di sudut rumahmu
Benar, kan, aku lupa kau sebongkah gula yang lupa pada lara
Manismu tak berasa sampai ke dada
Kau mencuri manis dari kopiku, kau simpan sendiri dalam selimutmu

Sungguh aku secangkir kopi tak berbuih

Salam Hangat,
Raihan Uliya

Sunday 11 October 2015

Ini perpustakaan?

Beberapa minggu terakhir, matahari mulai terasa lebih terik dari biasanya. Berdiam diri di perpustakaan kampus adalah pilihan paling tepat. Hari ini, bukan karena hasrat membacaku yang terlalu tinggi, hanya ingin menyendiri dipojok meja paling ujung sambil menikmati Wi-Fi gratis dan sekedar menyibukkan diri didepan layar beradiasi tinggi, notebook.

"Ceritakan aku, sesuatu,  tentangmu"

Sebentar, suara siapa itu?

Tuesday 25 August 2015

BARRY - Cerpen



Oleh: Raihan Uliya

Seperti rumah, menjadi semakin rumah ketika ditinggalkan. Begitulah cinta, menjadi semakin cinta sesudah hilang” ----Putu Wijaya.

“Siapa sih, cewek paling cantik di pertanian?”
“Bukan elo, bukan Frisca, bukan gue”
“Tapi mungkin gue masih lebih cantik dari elo berdua,” sambung Frisca seraya merebut teh botol didepan wanita berambut agak pirang dan dikucir kuda dengan pita rambut model Pinky Fresh, katanya, Angi. “Kenapa sih?”
There’s a man who got a crush on her, medical department”
Feeling jealous then?
I’m not, surely
Yeah, you are”
Cemburu? List cowok ganteng difakultas sendiri aja belum ada yang demen.
“Dih, mau bantu aku nggak sih? Aku tuh mau bantuin Barry buat dapetin itu cewek”
“B-BA-R-RY?”

Sunday 2 August 2015

(Bukan) Pagi Yang Sama

Ya, kurasa ini masih pagi yang sama seperti pagiku dihari sebelum hari ini.
Tapi pagi ini, tidak ada suara gaduh ketukan pintu kamar dari luar saat adzan subuh menggema dikampung ini. Tidak ada suara pompa air dikamar mandi dan semua lampu masih padam. Riuhnya hentakan kaki yang berlari-lari diruang tamu juga tak tertangkap oleh telingaku. Gorden jendela masih terbentang menyelimuti kaca-kaca yang dipenuhi embun.
Pagi ini, al-fatihah dan ayat suci al-quran tidak menggetarkan dinding dan tiang-tiang rumah kami, tidak ada air hangat untuk meneguk secangkir kopi, tidak ada nyanyian dari radio, tidak ada tayangan televisi, tidak ada gelak tawa, dan gula pasir masih diam diwadah putih dapur kami.
Benar, ini masih pagi dirumah yang sama, kan?

Wednesday 15 April 2015

Episode Lulus SMA, Love DIGOS.

Tak ada yang sempat menyangka kalau hari ini adalah hari terakhir kita menjadi siswa resmi di SMA Sukma Bangsa Bireuen, Aceh, atau hanya aku yang merasakan hal itu? Entahlah.

Ujian Nasional memang bukan lagi sebagai standar kelulusan dan kita, DIGOS, angkatan VII, tentu tahu kalau Insya Allah hubungan kita dan sekolah amat baik, bukan?


Satu hal, bukan itu yang sebenarmya hendak kubicarakan.